Kabit Savaiye Bhai Gurdas Ji

Halaman - 426


ਸਲਿਲ ਸੁਭਾਵ ਜੈਸੇ ਨਿਵਨ ਗਵਨ ਗੁਨ ਸੀਚੀਅਤ ਉਪਬਨ ਬਿਰਵਾ ਲਗਾਇ ਕੈ ।
salil subhaav jaise nivan gavan gun seecheeat upaban biravaa lagaae kai |

Sebagaimana sifat air yang mengalir ke bawah, dan memungkinkannya mengairi tanaman dan anakan yang ditanam di taman,

ਜਲਿ ਮਿਲਿ ਬਿਰਖਹਿ ਕਰਤ ਉਰਧ ਤਪ ਸਾਖਾ ਨਏ ਸਫਲ ਹੁਇ ਝਖ ਰਹੈ ਆਇ ਕੈ ।
jal mil birakheh karat uradh tap saakhaa ne safal hue jhakh rahai aae kai |

Ketika bertemu dengan air, pohon pun melewati kerasnya penebusan dosa dengan berdiri tegak dan dengan cabang-cabang baru bertunas dan buah bermunculan, ia membungkuk ke bawah, (persatuannya dengan air menjadikannya rendah hati).

ਪਾਹਨ ਹਨਤ ਫਲਦਾਈ ਕਾਟੇ ਹੋਇ ਨਉਕਾ ਲੋਸਟ ਕੈ ਛੇਦੈ ਭੇਦੇ ਬੰਧਨ ਬਧਾਇ ਕੈ ।
paahan hanat faladaaee kaatte hoe naukaa losatt kai chhedai bhede bandhan badhaae kai |

Setelah memperoleh kerendahan hati dalam hubungannya dengan air, ia menghasilkan buah bahkan bagi mereka yang melemparinya dengan batu. Ketika dipotong, dibuatlah perahu dari kayunya yang membawa orang dari satu tepi sungai ke tepi sungai lainnya. Kayunya terlebih dahulu dipotong dengan baja lalu dipaku

ਪ੍ਰਬਲ ਪ੍ਰਵਾਹ ਸੁਤ ਸਤ੍ਰ ਗਹਿ ਪਾਰਿ ਪਰੇ ਸਤਿਗੁਰ ਸਿਖ ਦੋਖੀ ਤਾਰੈ ਸਮਝਾਇ ਕੈ ।੪੨੬।
prabal pravaah sut satr geh paar pare satigur sikh dokhee taarai samajhaae kai |426|

Derasnya aliran air membawa kayu, anak yang dipeliharanya beserta musuhnya (besi) dan membawanya menyeberang ke tepian seberang. Bagaikan sifat air yang rendah hati dan dermawan, Guru Sejati tidak memikirkan keburukan para pemfitnah Si Guru.