Mulai hari Minggu, ketujuh hari dalam seminggu diambil alih oleh para dewa seperti Matahari, Bulan, Mars, Merkurius, Yupiter, Venus, dan Saturnus.
Untuk pemenuhan segala ritus dan ritual yang berkaitan dengan tanah dewa, masyarakat membagi waktu menjadi masa terang dan masa gelap. (bulan terbit dan memudarnya) dua belas bulan enam musim. Namun tidak ada satu hari pun yang disisihkan untuk mengenang dan memperingatinya
Tuhan bebas dari kelahiran tetapi Janam Ashtami, Ram Naumi dan Ekadashi adalah hari kelahiran Dewa Krishna, Dewa Rama, dan dewa Haribasar. Duadasi adalah hari dewa Vaman, sedangkan Chaudasi adalah hari Narsinh. Hari-hari ini telah ditetapkan sebagai hari ulang tahun para dewa ini.
Tidak seorang pun dapat mengetahui hari terciptanya kosmos ini. Lalu bagaimana seseorang bisa mengetahui hari kelahiran Tuhan yang bernama Ajuni (di luar kelahiran)? Demikianlah pemujaan terhadap dewa-dewa yang dilahirkan dan yang mati adalah sia-sia. Penyembahan kepada Tuhan yang kekal hanya bertujuan. (484)