Menemani orang-orang suci dalam keadaan terjaga, melayani Guru Sejati yang bersinar dan mempraktikkan Naam Simran secara terus-menerus, Tuhan yang tak terlukiskan dan tidak dapat dipahami dirasakan.
Dalam tradisi sejati untuk mengubah orang berdosa menjadi individu yang saleh, melalui khotbah Naam Simran, seorang Guru Sejati mengubah manusia dasar yang seperti terak besi menjadi emas/batu bertuah. Dan dengan menanamkan keharuman Naam Simran pada diri angkuh bagaikan bambu
Barangsiapa dijadikan mulia oleh Satguru, ia berupaya menjadikan orang lain juga mulia. Ditunggangi sifat buruk, orang yang bagaikan besi menjadi murni seperti emas atau bahkan batu bertuah. Dan orang sombong seperti bambu yang menjadi rendah hati karena mengamalkan nama Tuhan akan memperoleh pecahan
Perkumpulan Guru Suci dan Sejati bagaikan sungai dan danau tempat murid-muridnya meminum ramuan Naam dan menghilangkan dahaga mereka. Aku, orang malang, masih haus karena aku penuh dengan sifat buruk dan sifat buruk. Mohon ampunilah aku dan berilah aku