Kabit Savaiye Bhai Gurdas Ji

Halaman - 382


ਬਿਆਹ ਸਮੈ ਜੈਸੇ ਦੁਹੂੰ ਓਰ ਗਾਈਅਤਿ ਗੀਤ ਏਕੈ ਹੁਇ ਲਭਤਿ ਏਕੈ ਹਾਨਿ ਕਾਨਿ ਜਾਨੀਐ ।
biaah samai jaise duhoon or gaaeeat geet ekai hue labhat ekai haan kaan jaaneeai |

Seperti halnya dalam hajatan perkawinan, nyanyian dinyanyikan baik di rumah calon mempelai wanita maupun di rumah mempelai pria, pihak mempelai laki-laki mendapat keuntungan melalui mahar dan kedatangan mempelai wanita, sedangkan keluarga mempelai wanita merugi harta dan anak perempuannya.

ਦੁਹੂੰ ਦਲ ਬਿਖੈ ਜੈਸੇ ਬਾਜਤ ਨੀਸਾਨ ਤਾਨ ਕਾਹੂ ਕਉ ਜੈ ਕਾਹੂ ਕਉ ਪਰਾਜੈ ਪਹਿਚਾਨੀਐ ।
duhoon dal bikhai jaise baajat neesaan taan kaahoo kau jai kaahoo kau paraajai pahichaaneeai |

Sama seperti genderang yang ditabuh oleh kedua belah pihak sebelum dimulainya pertempuran, yang satu menang dan yang lain pada akhirnya kalah.

ਜੈਸੇ ਦੁਹੂੰ ਕੂਲਿ ਸਰਿਤਾ ਮੈ ਭਰਿ ਨਾਉ ਚਲੈ
jaise duhoon kool saritaa mai bhar naau chalai

Bagaikan sebuah perahu yang berangkat dengan muatan penuh penumpang dari kedua tepian sungai,

ਕੋਊ ਮਾਝਿਧਾਰਿ ਕੋਊ ਪਾਰਿ ਪਰਵਾਨੀਐ
koaoo maajhidhaar koaoo paar paravaaneeai

satu berlayar melintasi sementara yang lain mungkin tenggelam di tengah jalan.

ਧਰਮ ਅਧਰਮ ਕਰਮ ਕੈ ਅਸਾਧ ਸਾਧ ਊਚ ਨੀਚ ਪਦਵੀ ਪ੍ਰਸਿਧ ਉਨਮਾਨੀਐ ।੩੮੨।
dharam adharam karam kai asaadh saadh aooch neech padavee prasidh unamaaneeai |382|

Demikian pula, berdasarkan perbuatan baik mereka, orang Sikh yang taat kepada Guru mencapai status tinggi di masyarakat sementara mereka yang melakukan kejahatan mudah dikenali dari perbuatan buruknya. (382)