Perkumpulan orang-orang suci bagaikan Alam Kebenaran dimana mereka terserap dalam ingatan akan Tuhan, tempat tinggal-Nya.
Bagi para Guru Sikh, memusatkan pikiran pada Guru Sejati ibarat melihat Tuhan Transendental yang melampaui waktu. Di sana kepercayaan menikmati keagungan pemandangan Guru Sejati ibarat melakukan pemujaan dengan bunga dan buah-buahan.
Seorang hamba Guru sejati menyadari keadaan tertinggi Tuhan Yang Mutlak melalui meditasi terus-menerus dan keasyikan pikirannya dengan sabda ilahi.
Dengan pemujaan penuh kasih kepada Tuhan, (pemberi segala harta karun) dalam kumpulan suci yang sejati, orang yang sadar akan Guru yakin bahwa tidak ada tempat lain baginya dan dia beristirahat dalam pancaran cahaya ilahi Tuhan Yang Maha Esa. (125)