Segudang keindahan dan banyak pujian memberi hormat pada keindahan dan pujian atas pancaran ketuhanan Guru Sejati.
Pujian terhadap Guru Sejati yang setara dengan sebutir biji wijen melampaui banyak pujian, perbandingan, dan kemuliaan yang digambarkan.
Jika semua kebijaksanaan, kekuatan, kemampuan berbicara, dan pengetahuan duniawi digabungkan, semua ini akan membuat takjub saat melihat sekilas Guru Sejati.
Semua keindahan menjadi hambar dan memudar ketika melihat sekilas cahaya Ilahi dari Guru Sejati. Oleh karena itu keagungan Tuhan yang utuh seperti Guru Sejati tidak dapat dipahami. (141)