Sebagaimana angsa mengunjungi Danau Mansarover, demikian pula orang-orang saleh yang memiliki hikmah Ilahi mengunjungi jamaah suci para hamba/pemuja Tuhan yang penuh kasih.
Di sana, di Mansarover, angsa hanya menikmati mutiara sebagai makanannya saja; demikian pula para penyembah ini memusatkan pikiran mereka pada nama suci Tuhan dan tetap melekat pada kata-kata ilahi-Nya.
Angsa diyakini dapat menguraikan susu menjadi air dan susu; sementara di sini, di perkumpulan suci, seseorang belajar tentang mereka yang berorientasi pada Guru dan berorientasi pada diri sendiri.
Temperamen burung bangau tidak dapat diubah menjadi angsa tetapi di sini, di jamaah suci, mereka yang seperti burung gagak pemakan kotoran diubah menjadi orang suci dan berbakti melalui rona Naam yang diberkati oleh Guru Sejati. (340)