Bagaikan seekor ikan yang tidak memahami pentingnya air saat berenang di dalamnya, namun ia menyadari pentingnya air ketika terpisah darinya dan mati karena merindukan kesatuan.
Bagaikan seekor rusa dan burung yang hidup di hutan tidak menyadari pentingnya hal tersebut namun menyadari pentingnya hal tersebut ketika ditangkap dan dimasukkan ke dalam sangkar oleh pemburu dan meratap karena harus kembali ke hutan.
Seperti halnya seorang istri yang tidak menghargai pentingnya tinggal bersama suaminya ketika bersama, namun sadar ketika berpisah dari suaminya. Dia meratap dan menangis karena rasa sakit karena berpisah darinya.
Demikian pula, seorang pencari Tuhan YME yang hidup dalam perlindungan Guru Sejati tetap lupa akan keagungan Guru. Namun ketika terpisah dari-Nya, ia bertobat dan meratap. (502)