Karena kesombonganku akan masa muda, kekayaan dan kebodohanku, aku tidak menyenangkan Tuhanku tercinta pada saat pertemuanku dengan-Nya. Akibatnya Dia menjadi marah padaku dan meninggalkanku ke tempat lain. (Saya terlalu asyik menikmati kehidupan manusia dan tidak memperhatikannya
Setelah menyadari keterpisahan Tuhanku, kini aku bertaubat dan berduka serta memukul kepalaku, aku melaknat berjuta-juta kelahiran keterpisahanku dengan-Nya.
Saya tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu Tuhanku selamanya. Itulah sebabnya aku meratap, merasakan kesusahan dan kegelisahan. Perpisahan, kepedihan dan kekhawatirannya menyiksaku.
Wahai sahabat tercinta Tuhanku! bantu aku dan bawakan suamiku yang terpisah. Dan demi kebaikan seperti itu, aku akan mengorbankan semua yang kumiliki berkali-kali demi kamu. (663)