Sebagaimana barang-barang berwarna kuning, merah, hitam dan putih yang diletakkan di hadapan orang buta tidak berarti apa-apa baginya. Dia tidak bisa melihat mereka.
Seperti halnya seorang tunarungu tidak dapat menilai keahlian seseorang yang memainkan alat musik, menyanyi, atau melakukan tindakan lain yang berhubungan dengan menyanyi.
Bagaikan orang sakit yang disuguhi hidangan lezat, ia kurang memperhatikannya.
Demikian pula aku yang rendah hati dan memakai pakaian munafik belum menghargai nilai sabda Guru Sejati yang merupakan harta tak ternilai bagi pemenuhan ikrar dan janji cinta. (600)