Bagaikan seekor anak sapi yang tidak sengaja pergi ke sapi lain untuk mengambil susunya, dan ketika kembali ke induknya, sapi tersebut tidak mengingat kesalahannya dan memberinya makan.
Sama seperti seekor angsa yang mencapai danau Mansarover setelah mengembara ke berbagai danau lainnya, danau Mansarover tidak mengingatkan kesalahannya dan memberinya mutiara.
Bagaikan seorang pelayan kerajaan, setelah mengembara ke mana-mana, dia kembali kepada majikannya yang tidak mengingat kepergiannya dan malah menaikkan statusnya berkali-kali lipat.
Demikian pula, Guru Sejati yang bersinar dan penuh kebajikan adalah penopang bagi mereka yang miskin. Dia tidak mengingat kesalahan orang-orang Sikh yang telah memisahkan diri dari pintu Guru mereka dan mengembara di pintu para dewa dan dewi. (444)