Dari buah seseorang menghasilkan benih dan benih berkembang menjadi pohon yang menghasilkan buah, dan proses ini berlanjut. Sistem pertumbuhan ini telah populer sejak awal. Akhir darinya melampaui akhir.
Ayah melahirkan seorang anak laki-laki dan anak laki-laki tersebut kemudian menjadi seorang ayah dan melahirkan seorang anak laki-laki. Demikianlah sistem ayah-anak-ayah terus berlanjut. Konvensi penciptaan ini mempunyai intisari yang sangat dalam.
Karena akhir perjalanan seorang musafir bergantung pada naiknya perahu dan kemudian turun dari perahu tersebut, maka menyeberangi sungai menentukan ujung dekat dan ujung jauhnya, dan ujung-ujungnya terus berubah tergantung dari arah mana si musafir menyeberangi sungai.
Demikian pula semua Guru yang berkuasa dan mengetahui segalanya adalah Tuhan itu sendiri. Dia adalah Guru sekaligus Tuhan. Keadaan yang tidak dapat dipahami ini paling baik dipahami oleh orang yang sadar akan Guru. (56)