Karena sifatnya yang bersinar, seorang anak berlari untuk menangkap ular dan api, namun ibunya terus menghentikannya sehingga mengakibatkan anak tersebut meratap.
Seperti halnya orang yang sakit ingin makan makanan yang tidak baik untuk kesembuhannya dan dokter terus-menerus membujuknya untuk melakukan pengendalian dan pencegahan yang membantu pasien pulih.
Bagaikan seorang buta yang tidak mengetahui jalan yang baik dan buruk, dan berjalan secara zig zag bahkan dengan meraba jalan tersebut dengan tongkatnya.
Begitu pula seorang Sikh yang rindu menikmati kenikmatan seorang wanita dan kekayaan orang lain dan selalu ingin memilikinya, namun Guru Sejati ingin menjaga agar Sikh-nya bebas dari daya tarik ini. (369)