Bagaikan sehelai daun Butea frondosa yang tidak ada manfaatnya bila disuruh menjadi daun sirih, dapat sampai ke tangan raja dan hal ini dikenal di seluruh dunia.
Sama seperti warna biru yang dianggap kotor di antara semua warna lainnya, namun gaun dengan warna tersebut jika dipadukan dengan berlian dianggap tanpa cela dan tidak tercemar.
Seperti halnya keong yang tinggi karena kesalehan, seperti kerangka cacing laut, namun dibunyikan pada saat pemujaan berhala, pembagian persembahan suci dan pelaksanaan yoga dianggap tertinggi dan sakral.
Demikian pula, kumpulan orang-orang suci di hadapan Guru Sejati adalah kumpulan angsa di mana saya, orang yang bertemperamen seperti burung gagak yang asyik menyanyikan lagu Gurbani, tidak disingkirkan dan disingkirkan. (501)