Kabit Savaiye Bhai Gurdas Ji

Halaman - 622


ਦ੍ਰਿਗਨ ਮੈ ਦੇਖਤ ਹੌ ਦ੍ਰਿਗ ਹੂ ਜੋ ਦੇਖਯੋ ਚਾਹੈ ਪਰਮ ਅਨੂਪ ਰੂਪ ਸੁੰਦਰ ਦਿਖਾਈਐ ।
drigan mai dekhat hau drig hoo jo dekhayo chaahai param anoop roop sundar dikhaaeeai |

Wahai Guru Sejatiku! Aku melihat wajah cantikmu di mataku, dan jika aku mencoba melihat hal lain dengan matamu, maka berkati aku dengan wujud indahmu agar aku bisa melihatnya setiap saat.

ਸ੍ਰਵਨ ਮੈ ਸੁਨਤ ਜੁ ਸ੍ਰਵਨ ਹੂੰ ਸੁਨਯੋ ਚਾਹੈ ਅਨਹਦ ਸਬਦ ਪ੍ਰਸੰਨ ਹੁਇ ਸੁਨਾਈਐ ।
sravan mai sunat ju sravan hoon sunayo chaahai anahad sabad prasan hue sunaaeeai |

Aku mendengarkan kata-katamu yang bagaikan obat mujarab di telingaku; dan jika aku ingin mendengar hal lain dengan telinga ini, maka berkahilah aku dengan mendengarkan lagu Naam Simran yang tak terbendung selamanya.

ਰਸਨਾ ਮੈ ਰਟਤ ਜੁ ਰਸਨਾ ਹੂੰ ਰਸੇ ਚਾਹੈ ਪ੍ਰੇਮ ਰਸ ਅੰਮ੍ਰਿਤ ਚੁਆਇ ਕੈ ਚਖਾਈਐ ।
rasanaa mai rattat ju rasanaa hoon rase chaahai prem ras amrit chuaae kai chakhaaeeai |

Lidahku terus-menerus mengingat nama Tuhan dan jika lidahku ingin menikmati obat mujarab lainnya, mohon berkati aku dengan aliran Naam yang seperti obat mujarab (di pintu kesepuluhku).

ਮਨ ਮਹਿ ਬਸਹੁ ਮਲਿ ਮਯਾ ਕੀਜੈ ਮਹਾਰਾਜ ਧਾਵਤ ਬਰਜ ਉਨਮਨ ਲਿਵ ਲਾਈਐ ।੬੨੨।
man meh basahu mal mayaa keejai mahaaraaj dhaavat baraj unaman liv laaeeai |622|

Wahai Guru Sejatiku yang Agung! Kasihanilah aku dan tinggallah di hatiku selamanya. Tolong hentikan pikiran saya yang mengembara dan tenggelamkan dalam kondisi spiritual yang tinggi. (622)