Kabit Savaiye Bhai Gurdas Ji

Halaman - 348


ਸੋਭਿਤ ਸਰਦ ਨਿਸਿ ਜਗਮਗ ਜੋਤਿ ਸਸਿ ਪ੍ਰਥਮ ਸਹੇਲੀ ਕਹੈ ਪ੍ਰੇਮ ਰਸੁ ਚਾਖੀਐ ।
sobhit sarad nis jagamag jot sas pratham sahelee kahai prem ras chaakheeai |

Catatan: Tinggalkan rasa malu dan nikmatilah kasih sayang suami tercinta pada saat bertemu dengan-Nya. Saat itu malam musim dingin dan Bulan menyebarkan cahayanya ke sekeliling. Seorang teman jemaah suci mendesak untuk mendapatkan khotbah Guru agar dapat menikmati.

ਪੂਰਨ ਕ੍ਰਿਪਾ ਕੈ ਤੇਰੈ ਆਇ ਹੈ ਕ੍ਰਿਪਾਨਿਧਾਨ ਮਿਲੀਐ ਨਿਰੰਤਰ ਕੈ ਹੁਇ ਅੰਤਰੁ ਨ ਰਾਖੀਐ ।
pooran kripaa kai terai aae hai kripaanidhaan mileeai nirantar kai hue antar na raakheeai |

Dan ketika Tuhan yang penuh kasih karunia-Nya datang dan beristirahat di hatimu yang bagaikan tempat tidur, maka temuilah Dia tanpa keraguan dan hambatan apa pun.

ਚਰਨ ਕਮਲ ਮਕਰੰਦ ਰਸ ਲੁਭਿਤ ਹੁਇ ਮਨ ਮਧੁਕਰ ਸੁਖ ਸੰਪਟ ਭਿਲਾਖੀਐ ।
charan kamal makarand ras lubhit hue man madhukar sukh sanpatt bhilaakheeai |

Semoga pikiran yang suka bermain-main tetap merindukan keharuman debu kaki padma Tuhan.

ਜੋਈ ਲਜਾਇ ਪਾਈਐ ਨ ਪੁਨਿ ਪਦਮ ਦੈ ਪਲਕ ਅਮੋਲ ਪ੍ਰਿਅ ਸੰਗ ਮੁਖ ਸਾਖੀਐ ।੩੪੮।
joee lajaae paaeeai na pun padam dai palak amol pria sang mukh saakheeai |348|

Orang-orang yang sadar akan Guru bersaksi bahwa setiap pencari pengantin yang tetap pemalu dan malu pada saat bertemu dengan suami Tuhan, akan kehilangan kesempatan langka itu. Dia kemudian tidak dapat memperoleh momen berharga bahkan setelah menghabiskan banyak uang. (348)