senjata berderak,
Senjata, anak panah, tombak, dan kapak menimbulkan suara-suara.
Sayhathiyas dimainkan dengan suara 'sarr'.
Para prajurit berteriak.20.
Para prajurit mengaum.
Para pahlawan yang berdiri kokoh di lapangan, bergemuruh.
Prajurit (eng di tanah perang Nihang) berkeliaran
Para pejuang bergerak di lapangan seperti macan tutul.21.
kuda-kuda itu meringkik,
Kuda-kuda meringkik dan terompet bergema.
(Prajurit di satu sisi) berlari cepat (armor).
Para pejuang mengayunkan senjatanya dengan antusias dan juga menahan pukulannya.22.
(mencapai prestasi heroik) dengan berperang (dalam perang)
Para pejuang yang gugur sebagai martir tampak seperti orang-orang mabuk yang berbaring di tanah.
Rambut (mereka) terbuka
Rambut mereka yang acak-acakan tampak seperti rambut kusut (para pertapa).23.
Raja-raja besar dihiasi
Dan gajah-gajah besar mengaum.
(Dari mereka) Khan
Gajah-gajah besar dihias dan para pemimpin prajurit turun dari mereka dan memegang busur mereka, bergemuruh di lapangan.24.
STANZA TRIBHANGI
Kirpal Chand, dengan sangat marah, menghiasi kudanya dan dia, prajurit bersenjata panjang itu memegang perisainya.
Semua prajurit yang tampak mengerikan, dengan wajah merah dan berseri-seri bergerak.
Memegang pedang mereka dan dihiasi dengan busur dan anak panah, para pejuang muda, penuh panas
Terlibat dalam kegairahan di medan perang dan meneriakkan “bunuh, bunuh” tampak seperti gajah yang mabuk di depan.25.
BHUYANG STAZA
Kemudian Raja Kangra (Kripal Chand) Katoch marah.
Kemudian Raja Kangra (Kirpal Chand Katoch) diliputi amarah. Wajah dan matanya menjadi merah karena marah dan dia membebaskan dirinya dari segala pikiran lain.
Dari sana (para sahabat Hussaini) para Pathan berdiri dengan anak panah di medan perang.
Dari sisi lain, para Khan masuk dengan anak panah di tangan mereka. Tampaknya macan tutul sedang berkeliaran mencari daging.26.
Busurnya bergetar, anak panahnya berderak.
Gendang, anak panah, dan pedang beraksi menciptakan suara khasnya, tangan bergerak ke arah pinggang yang terluka.
(Di suatu tempat) terompet berbunyi dalam perang (dan di suatu tempat) mereka bernyanyi dua puluh setengah kali.
Terompet bergema di lapangan dan para penyanyi menyanyikan balada heroik mereka, tubuh tertusuk anak panah dan batang tanpa kepala bergerak di lapangan. 27
(Di suatu tempat) terdengar ketukan-ketukan (suara) di helm.
Pukulan gada pada helm menimbulkan suara ketukan, tubuh prajurit yang terbunuh bergulung-gulung dalam debu.
Pedang tersebut menimbulkan luka pada tubuh para pahlawan
Mayat yang tertusuk anak panah dan batang tanpa kepala bergerak di lapangan.28.
Anak panahnya terus bergerak mengikuti sapuan lengan.
Lengannya terus menerus menembakkan panah, pedang yang menyerang menciptakan suara gemerincing yang keras.
Para prajurit, dengan sangat marah, menghujani anak panah
Beberapa anak panah meleset dari sasaran dan karena beberapa anak panah, kuda-kuda terlihat berkeliaran tanpa penunggangnya.29.
(Di suatu tempat) di antara mereka adalah para pejuang Gutham Guttha,
Para pejuang gagah berani yang saling bertarung tampak seperti gajah bergading yang saling bertarung,
(Seperti) seekor singa melawan seekor singa,
Atau harimau yang berhadapan dengan harimau. Dengan cara serupa, Gopal Chand Guleria bertarung dengan Kirpal Chand (sekutu Hussaini).30.
Kemudian prajurit Hari Singh (dari rombongan Hussaini) datang menyerang.
Kemudian prajurit lain Hari Singh bergegas ke lapangan dan menerima banyak anak panah di tubuhnya.