Tapi dia tidak setuju dengannya.
Kemudian Devyani menjadi sangat marah
Bahwa (Kach) yang sedih ini tidak mempermainkanku. 11.
Terkutuklah dia demikian.
Saya telah mengikat cerita itu dalam empat ayat.
Wahai orang berdosa! (Anda tepat waktu) mantranya tidak akan terpenuhi
Dan para dewa tidak akan bisa diselamatkan darimu. 12.
Sebelumnya (Devayani) membuatnya tetap hidup dengan penderitaan.
(Ketika) dia tidak melakukan Ramana, dia marah dan mengutuk.
Kemudian (dia meriwayatkan kepada) ayahnya demikian,
Karya ini telah dikirim oleh Devraj. 13.
Oh ayah! Lakukan apa yang saya katakan.
Jangan menjadikannya mantra Sanjeevani resmi.
Kapan mantra ini akan dipelajari
Maka Devraj (Indra) tidak akan datang. 14.
Terkutuklah ia (agar pada waktunya) tidak mengucapkan mantra.
Oh ayah! Percayalah pada kata-kataku.
Shukracharya tidak dapat memahami Bhed Abhed
Dan mengutuk kegagalan mantranya. 15.
Dia (Kach) dihidupkan kembali berkali-kali dari kematian (sebelumnya).
Namun ketika dia tidak mau bekerja sama, dia mengutuk.
Tidak ada yang memahami kecepatan karakter wanita.
(Dia juga tidak mengerti) pencipta yang menciptakan wanita ini. 16.
Berikut kesimpulan dari charitra ke 321 Mantri Bhup Sambad dari Tria Charitra Sri Charitropakhyan, semuanya membawa keberuntungan.321.6059. berlanjut
dua puluh empat:
Wahai Rajan! Dengar, (saya) menceritakan kisah lain,
Saat dia muncul di pikiranku.
Dimana negara Chhajkaran dulu tinggal,
Dahulu kala ada seorang raja bernama Suchabi Ketu. 1.
Di (rumahnya) ada seorang wanita bernama Acharaj (Dei).
(Tampaknya seperti ini) seolah-olah emas telah dicairkan dan dibentuk menjadi sebuah cetakan.
Ia memiliki seorang putri bernama Makrach Mati
Siapa yang telah merampas seni bulan. 2.
Ketika dia memenuhi syarat untuk Raj Kumari var
Jadi dia jatuh cinta dengan (satu) putra Shah.
Dia dulu bekerja dengannya
Dan dia biasa menyenangkannya dalam banyak hal. 3.
Seseorang menceritakan rahasia ini kepada raja.
Sejak itu (raja) mengurungnya di rumah seperti itu
Dimana bahkan burung pun tidak bisa masuk
Dan ke tempat yang bahkan angin pun tidak bisa pergi. 4.
Raj Kumari sangat menderita tanpa Pritam.
Memanggil salah satu (dari lima puluh dua Bir), dia memanggilnya.
Dia mengatakan bahwa kamu pergi ke sana
Dan bawakan tempat tidur pria itu. 5.
Mendengar kata-kata (Raj Kumari), dia pergi menemui Bir
Dan (bersama pria itu) membawakan tempat tidur.
Raj Kumari berhubungan seks dengan Kumar