Tangan yang terulur tidak terlihat disana.
Bahkan bumi dan langit pun tidak menunjukkan apapun. 25.
bersikeras:
Ketika tiga puluh ribu orang tak tersentuh tewas dalam pertempuran,
Maka kemarahan kedua raja itu menjadi sangat besar.
(Mereka) biasa menembakkan anak panah dengan menggemeretakkan gigi
Dan mereka mengungkapkan kemarahan pikiran. 26.
dua puluh empat:
Mereka bertempur siang dan malam selama dua puluh tahun.
Namun tak satu pun dari kedua raja itu yang bergeming.
Pada akhirnya, kelaparan menghancurkan mereka berdua.
Dia membunuhnya dan itu membunuhnya. 27.
Ayat Bhujang:
Ketika tiga puluh ribu kaum tak tersentuh dibunuh
(Kemudian) kedua raja itu bertempur (satu sama lain) dengan sengit.
(Kemudian) terjadilah perang yang dahsyat dan timbullah api dari sana.
Seorang 'Bala' (wanita) lahir dari pancaran cahaya itu. 28.
Bala lahir dari api amarah itu
Dan mulai tertawa dengan senjata di tangan.
Bentuknya yang luar biasa unik.
Bahkan matahari dan bulan pun enggan melihat kecerahannya. 29.
dua puluh empat:
Saat anak itu mulai berjalan dengan empat kaki
(Tampaknya seperti ini) seolah-olah ada karangan bunga berbentuk ular (secara harafiah berarti 'bentuk kain').
Tidak ada orang seperti itu yang terlihat di mana pun.
Siapa (dia) yang dapat menjadikan Nath-nya. 30.
Kemudian dia membentuk ide ini dalam pikirannya
Menikah hanya dengan penguasa dunia.
Sehingga saya melayani (mereka) dengan penuh kerendahan hati
(Dengan melakukan yang mana) Mahakal ('Kalika Deva') akan senang. 31.
Dia berpikir lebih hati-hati
Dan menulis berbagai instrumen.
Jagat Mata Bhavani memohon (dia).
Dan menjelaskan kepadanya seperti ini. 32.
(Bhavani berkata) Wahai putri! Jangan bersedih dalam hatimu.
Nirankar Astradhari akan menikahimu (avash).
Anda merawatnya malam ini.
Apa pun yang dia katakan, Anda melakukan hal yang sama. 33.
Ketika Bhavani memberinya anugerah seperti itu,
(Kemudian dia) ratu dunia menjadi bahagia.
Dia menjadi sangat murni dan tidur di tanah pada malam hari.
Dimana tidak ada yang lain. 34.
Ketika tengah malam berlalu,
Baru kemudian izin Tuhan datang.
Ketika raksasa bernama Svas Birja akan dibunuh,
Setelah itu, oh cantik! (Kamu) akan mencintaiku. 35.
Ketika dia mendapat izin seperti itu,
Jadi matahari terbit dan malam pun berlalu.