Pertempuran yang begitu mengerikan terjadi antara Shankhasura dan Machh. Tampak jelas bahwa dua gunung sedang berperang satu sama lain.
Potongan daging (Sankhasura) berjatuhan dan dimakan oleh burung nasar besar.
Potongan daging mulai berjatuhan, yang dimakan oleh burung nasar besar, dan enam puluh empat vampir (Yogini) mulai tertawa melihat perang yang mengerikan ini.52.
Dengan membunuh Sankhasura, (ikan) meminjam Weda.
Setelah membunuh Shankhasura, inkarnasi Machh (ikan) menebus Weda dan Tuhan, meninggalkan wujud Ikan, menghiasi dirinya dengan pakaian menawan.
Mendirikan semua dewa (di tempatnya masing-masing) dan membinasakan orang-orang fasik.
Setelah menghancurkan para tiran, Tuhan menegakkan kembali semua dewa, dan setan-setan yang menakuti makhluk-makhluk dihancurkan.53.
STANZA TRIBHANGI
Tuhan menerima persetujuan besar dalam membunuh iblis Shankhasura, menebus Weda dan menghancurkan musuh.
Dia memanggil Indra, raja para dewa dan memberkatinya dengan kerajaan dan kenyamanannya.
Jutaan alat musik mulai bergema, para dewa mulai memainkan nada kebahagiaan dan kesedihan setiap rumah hancur.
Semua dewa bersujud hormat di kaki inkarnasi Ikan yang mempersembahkan berbagai jenis hadiah dan melakukan jutaan gerakan mengelilingi.54.
Akhir dari uraian Penjelmaan Machh (ikan) pertama dan Pembunuhan Shankhasura dalam BACHITTAR NATAK.
Sekarang mulailah deskripsi Inkarnasi Kachh (Kura-kura):
STANZA BHUJANG PRAYAAT
Beberapa waktu berlalu dalam pemerintahan para dewa.
Indra, raja para dewa, memerintah untuk waktu yang lama dan istananya penuh dengan segala kenyamanan
(Tetapi tetap saja) kehilangan (dari para dewa) permata seperti gajah, kuda, kacang-kacangan, dll.
Namun suatu saat Wisnu memikirkan gagasan unik dalam benaknya bahwa raja ini tidak memiliki gajah, kuda, dan permata (oleh karena itu sesuatu harus dilakukan ke arah ini).1.
Wisnu (Purinder) mengumpulkan semua dewa
Indra mengumpulkan semua dewa termasuk Chandra. Surya dan Upendra.
Para raksasa yang sombong yang ada di dunia,
Mengingat pertemuan ini sebagai suatu strategi melawan mereka, para iblis yang sombong juga berkumpul bersama.2.
(Sebelum lautan diaduk) telah diputuskan (apa yang keluar ketika lautan diaduk) keduanya (dewa dan raksasa) akan berbagi separuhnya.
Sekarang kedua kelompok memutuskan bahwa apa pun yang diperoleh, hasilnya harus didistribusikan secara merata. Semuanya menyetujui usulan ini dan pekerjaan pun dimulai
Membuat gunung Mandrachal Madhani
Baik para dewa maupun setan menyelesaikan program pengadukan lautan susu, membuat tongkat pengaduk di gunung Mandrachal.3.
Chhir di lautan (untuk mengaduk nektar gunung Mandrachal) membuat Berjemur ular Netra.
Ular Vasuki dijadikan tali pengaduk dan pesertanya dibagi rata, kedua ujung tali diikat erat.
Para raksasa memegang bagian kepala dan para dewa memegang bagian ekor.
Setan-setan itu memegang sisi kepala dan ekor para dewa, mereka mulai bergejolak seperti dadih di dalam bejana.4.
Siapa lagi yang sanggup menanggung beban gunung?
Sekarang mereka merenungkan gagasan siapa yang dapat menjadi pahlawan perkasa, siapa yang dapat menanggung beban gunung (karena diperlukan sebuah pangkalan untuk tujuan tersebut)? Mendengar Ditya, Aditya dll, para pahlawan bergidik, terbata-bata dalam ocehan yang tidak masuk akal.
Kemudian Wisnu sendiri berpikir (agar gunung itu tidak tenggelam).
Kemudian mengamati kesulitan para dewa dan setan ini, Wisnu sendiri memikirkannya dan mengubah dirinya dalam bentuk Kachh (kura-kura), duduk di kaki gunung.5.
Akhir dari uraian Kachh (kura-kura) kedua, inkarnasi dalam BACHITTAR NATAK.2.
Sekarang mulailah penjelasan tentang Churing Lautan Susu dan Empat Belas Permata:
Biarkan Shri Bhagauti Ji (Kekuatan Primal) membantu.
TOTAK STANZA
Para dewa dan iblis bersama-sama mengaduk lautan.
Baik dewa maupun setan bersatu mengaduk lautan, seperti yang diriwayatkan dalam syair penyair Shyam.
Kemudian keluarlah empat belas permata sebagai berikut,
Kemudian keempat belas permata itu, dengan kemegahannya, terpancar dari laut, bagaikan bulan yang tampak anggun di malam hari.1.
Raksasa (manusia) terjadi di sisi kepala (Ular Basque).
Para iblis menangkap Vasuki dari sisi kepala dan para dewa dari sisi ekor.
(Permata) yang keluar (mereka) bersinar seperti bulan
Saat melihat permata yang memancar dari laut, mereka merasa senang seolah-olah mereka telah meminum ambrosia.2.
(Pertama) keluarlah busur dan anak panah berwarna putih bersih.