(yang dengannya seluruh) pasukan raksasa dipukuli habis-habisan. 256.
Kemudian setan menembakkan astra Jach (Yaksha),
Kemudian Kaal memukul gandharb astra.
Kedua pahlawan tersebut (Astra) saling bertarung dan mati
Dan hancur berkeping-keping lagi di bumi. 257.
Ketika para raksasa menembakkan senjatanya,
(Kemudian) banyak hewan yang lahir dan mati.
Kemudian Asidhuja (Maha Kaal) melepaskan astra 'Sidh',
Dengan itu dia menghancurkan muka musuh. 258.
Para raksasa membawa senjata Urga,
Dari mana ular yang tak terhitung jumlahnya lahir.
Kemudian Kaal melepaskan astra Khagapati (Garuda),
(Dia) segera memakan ular-ular itu. 259.
(Kemudian) para raksasa memegang astra kalajengking,
Dari situlah banyak kalajengking lahir.
Kemudian Asidhuja (Maha Kaal) melepaskan astra Lashtika,
(yang dengannya) sengatan semua kalajengking (delapan) dipatahkan. 260.
Para iblis menggunakan senjata seperti ini,
Namun tidak satupun dari mereka yang menetap di Kharag Ketu (Zaman Besar).
Banyak senjata datang dengan senjata,
Mereka terserap pada orang yang menyentuhnya. 261.
(Ketika para setan) melihat astra yang terserap,
(Kemudian) para raksasa mulai berseru 'hai hai'.
Orang-orang bodoh menjadi marah
Mulai berkelahi lagi dengan Asidhuja. 262
Maka terjadilah pertempuran sengit,
Yang dilihat oleh istri para dewa dan raksasa.
Mereka mulai memanggil Asidhuj 'Dhan Dhan'
Dan ketika melihat para raksasa, mereka terdiam. 263.
Ayat Bhujang:
Dalam kemarahan, para pejuang yang keras kepala itu mulai mengaum lagi
Dan bel yang mengerikan mulai berbunyi dari keempat sisi.
Prano (drum kecil) Sankh, Bherian dan dhol dll
Dengan cara yang sama (mereka akan berbunyi) pada malam musim banjir. 264.
Jumlah dan jumlah para raksasa terdengar seperti ini
Seolah-olah mereka sedang menceritakan perbuatan para raksasa.
Di suatu tempat dengan memainkan lonceng bank
Seolah-olah mereka sedang mengutarakan kemarahan pikiran mereka. 265.
Berapa banyak prajurit yang berhasil menerobos dengan petir (panah).
Baju besi (mereka) yang berlumuran darah tampak seperti baru saja bermain Holi.
Berapa banyak yang meninggal setelah makan debu.
(Sepertinya) Malang tertidur setelah makan Dhatura. 266.
Di suatu tempat para pejuang yang hancur tergeletak di medan perang,
Bagaikan Malang yang tertidur setelah makan bhang.
Mereka (dengan demikian) mengenakan baju besi dengan anggota tubuh yang terpenggal,
Seolah-olah saat salat Jum'at (Jumat), Gauns (fakir khusus) sedang berbaring dengan anggota tubuh terentang. 267.
Di suatu tempat, tukang pos dan burung nasar ('Jhakni') merespons.
Di suatu tempat terdengar suara keras dan di suatu tempat terdengar suara jeritan.