STANZA MADHUBHAAR
Agni keluar dari mulut (Kalka).
Nyala api keluar dari mulutnya dan dia sendiri keluar dari dahi (Durga).
(Dia) membunuh para penunggang gajah
Dia membunuh gajah-gajah besar dan para pejuang yang menunggang kuda.28.
(dalam perang) anak panah beterbangan,
Anak panahnya ditembakkan dan pedangnya berkilau.
Tombak-tombak itu diserang,
Belati dipukul dan nampaknya festival Holi sedang dirayakan.29.
(Para raksasa) memegang (senjata) secara kacau.
Senjata-senjata tersebut digunakan tanpa ragu-ragu, sehingga menimbulkan suara gemerincing.
Terdengar suara berderak dari senjata
Senjata meledak dan menghasilkan suara menderu. 30
Ibu Dewi biasa menantang,
Tantangan Ibu (dewi) dan lukanya pecah.
Para pejuang sedang bertempur,
Para pejuang muda bertarung dan kuda-kuda menari.31
STANZA ROAAL
Dengan kemarahan yang semakin besar, raja iblis itu melaju ke depan.
Dia mempunyai empat jenis kekuatan yang menyebabkan tarian senjata tajam.
Siapa pun yang terkena senjata sang dewi, para pejuang pejuang itu akan jatuh ke lapangan.
Di suatu tempat gajah dan di suatu tempat kuda berkeliaran tanpa penunggangnya di medan perang.32.
Di suatu tempat pakaian, turban, dan cambuk lalat berserakan dan di suatu tempat gajah, kuda, dan kepala suku tergeletak mati.
Di suatu tempat para jenderal dan pejuang dengan senjata dan aromut sedang berbaring.
Di suatu tempat terdengar suara anak panah, pedang, senapan, kapak, dan tongkat khusus.
Di suatu tempat para pahlawan yang tertusuk belati telah terjatuh dengan anggun.33.
Burung nasar berukuran besar terbang ke sana, anjing menggonggong dan serigala melolong.
Gajah yang mabuk tampak seperti gunung bersayap dan burung gagak, terbang turun untuk memakan dagingnya.
Pedang di tubuh iblis tampak seperti ikan kecil dan perisainya terlihat seperti kura-kura.
Di tubuh mereka, armor baja terlihat anggun dan darah mengalir seperti banjir.34.
Para pejuang muda yang baru tampak seperti perahu dan kusirnya tampak seperti udang.
Semua ini tampak seolah-olah para pedagang yang memuat barang dagangannya dengan malu-malu lari dari medan perang.
Anak panah di medan perang ibarat para agen yang sibuk menyelesaikan rekening transaksi.
Tentara dengan cepat bergerak di lapangan untuk pemukiman dan mengosongkan harta tempat anak panah mereka.35.
Di beberapa tempat terdapat pakaian berwarna-warni dan anggota badan yang terpotong-potong.
Di suatu tempat ada perisai dan pelindung, dan di suatu tempat hanya ada senjata.
Di suatu tempat ada kepala, bendera, dan panji-panji bertebaran di sana-sini.
Di medan perang semua musuh telah terjatuh saat berperang dan tidak ada yang tersisa hidup.36.
Kemudian dengan sangat marah, iblis Mahishasura maju ke depan.
Dia muncul dalam wujud yang menakutkan dan mengangkat semua senjata dan senjatanya.
Dewi Kalka mengambil pedangnya di tangannya dan langsung membunuhnya.
Jiwanya meninggalkan Brahmrandhir (saluran kehidupan Dasam Dyar) dan menyatu dalam Cahaya Ilahi.37.
DOHR
Setelah membunuh Mahishasura, Bunda Dunia sangat senang.
Dan sejak saat itu seluruh dunia mempersembahkan kurban hewan demi tercapainya perdamaian.38.
Di sinilah berakhir Bab Pertama yang berjudul ��Pembunuhan Mahishasura��� dari Chandi Charitra dalam BACHITTAR NATAK.1.
Berikut dimulailah uraian perang dengan Dhumar Nain :
KULAK STANZA
Kemudian sang dewi mulai mengaum.
Kemudian sang dewi meraung dan terdengar intonasi terus menerus.
Menyenangkan bagi semua orang
Semua senang dan merasa nyaman.1.39.
Lonceng mulai berbunyi
Terompet dibunyikan dan semua dewa berteriak.
(Semua dewi) mulai dimuliakan
Mereka memuji sang dewi dan menghujaninya dengan bunga. 2.40.
(Mereka memuja dewi) banyak
Mereka memuja sang dewi dengan berbagai cara dan menyanyikan puisinya.
Di kaki (dewi);
Mereka telah menyentuh kakinya dan semua kesedihan mereka telah berakhir.3.41.
Syair Jit (Karkha) mulai dinyanyikan
Mereka menyanyikan lagu kemenangan dan menghujani bunga.
(Mereka membungkuk kepada dewi) Kak
Mereka menundukkan kepala dan memperoleh kenyamanan luar biasa.4.42.
DOHR
Dewi Chandi menghilang setelah menganugerahkan kerajaan kepada para dewa.
Kemudian setelah beberapa waktu, kedua raja iblis itu berkuasa.5.43.
CHAUPAI
Baik Sumbh dan Nisumbh berbaris dengan pasukan mereka.
Mereka menaklukkan banyak musuh di air dan di darat.
Mereka merebut kerajaan Indra, raja para dewa.
Sheshanaga mengirimkan permata kepalanya sebagai hadiah.6.44.