Jika Tuhan dapat diwujudkan dengan terbang di angkasa, maka phonix selalu terbang di angkasa.
Jika keselamatan diperoleh dengan membakar diri dalam api, maka wanita yang membakar dirinya di atas tumpukan kayu pemakaman suaminya (Sati) harus mendapatkan keselamatan dan jika seseorang mencapai pembebasan dengan tinggal di dalam gua, lalu mengapa ular berada di alam baka?
Seseorang menjadi Bairagi (petapa), seseorang menjadi Sannyasi (pengemis). Seseorang adalah seorang Yogi, seseorang adalah seorang Brahmchari (siswa yang menjalankan selibat) dan seseorang dianggap selibat.
Ada yang beragama Hindu, ada yang Islam, ada pula yang Syiah, ada pula yang Sunni, namun semua umat manusia, sebagai satu spesies, diakui sebagai satu dan sama.
Karta (Yang Maha Pencipta) dan Karim (Yang Maha Penyayang) adalah Tuhan yang sama, Razak (Yang Maha Pemelihara) dan Rahim (Yang Maha Pengasih) adalah Tuhan yang sama, tidak ada yang kedua, maka dari itu anggaplah ciri pembeda verbal Hindusim dan Islam ini sebagai kekeliruan dan sebuah ilusi.
Demikianlah sembahlah TUHAN YANG ESA, yang merupakan Pencerah bersama bagi semua yang telah diciptakan menurut Gambar-Nya dan di antara semua memahami SATU CAHAYA yang sama. 15.85.
Pura dan mesjidnya sama, tidak ada perbedaan antara ibadah hindu dan sholat muslim semua umat manusia sama, namun ilusinya bermacam-macam.
Para dewa, setan, Yaksha, Gandharwa, Turki dan Hindu� semua ini disebabkan oleh perbedaan pakaian di berbagai negara.