Tampaknya pohon dan menempatkannya secara terpisah.191.,
Ketika sebagian tentara terbunuh dan sebagian lagi melarikan diri, maka Nisumbh menjadi sangat ganas pikirannya.,
Dia berdiri kokoh di hadapan Chandi dan mengobarkan perang dengan kekerasan, dia tidak mundur satu langkah pun.,
Anak panah Chandi mengenai wajah setan dan banyak darah mengalir ke bumi.,
Tampaknya Rahu telah menangkap matahari di langit, sehingga mengakibatkan ukiran darah besar-besaran oleh matahari.192.,
Sambil memegang tombak di tangannya, Chandi dengan kekuatan besar menusukkannya ke dahi musuh seperti ini,,
Bahwa itu menembus helm seperti kain.,
Arus darah mengalir ke atas, apa perbandingan yang dibayangkan penyair tentangnya?,
Dengan terbukanya mata ketiga Siwa, muncul cahaya seperti arus ini.193.,
Setan itu, dengan kekuatannya, mengeluarkan tombak itu dan dengan kecepatan yang sama menyerang Chandi dengan tombak itu.,
Tombak itu mengenai wajah sang dewi sehingga mengakibatkan aliran darah dari wajahnya, sehingga menciptakan pemandangan yang sangat indah.,
Perbandingan yang muncul dalam benak penyair, dapat diceritakan seperti ini :,
Rasanya di kerongkongan wanita tercantik di Lanka, air liur daun sirih yang dikunyah sedang terlihat.194.,
Nisumbh telah mengobarkan perang yang sangat sengit yang dapat digambarkan oleh penyair kemegahannya?,
Perang seperti itu belum pernah dilakukan oleh Bisma, Dronacharya, Kripachrya, Bhima, Arjuna dan Karana.,
Arus darah mengalir dari tubuh banyak setan, karena tertusuk anak panah.,
Nampaknya untuk mengakhiri malam, sinar matahari berhamburan saat fajar dari sepuluh penjuru.195.,
Chandi menembus medan perang dengan cakramnya dan dengan kemarahan di dalam dirinya dia membunuh banyak iblis.,
Kemudian dia memegang gada itu dan memutarnya, gada itu berkilau lalu berteriak dengan keras, dia membunuh pasukan musuh dengan gada itu.
Mengambil pedangnya yang berkilauan di negerinya, dia telah melemparkan dan menyebarkan kepala iblis-iblis besar di bumi.,
Tampaknya dalam perang yang dilakukan oleh Ram Chandra, Hanuman yang perkasa telah melemparkan gunung-gunung besar.196.,
Salah satu iblis yang sangat kuat, memegang pedangnya di tangannya dan berteriak keras, berlari.,
Chandi, mengeluarkan pedang bermata dua dari sarungnya, dengan kekuatan besar menghantam tubuh iblis itu.,
Kepalanya patah dan jatuh ke bumi, demikianlah penyair membayangkan perbandingan ini.,