Dosa dan penderitaan dalam kehidupan yang tak terhitung jumlahnya telah dihapuskan; Tuhan sendiri yang mempersatukan mereka dalam Persatuan-Nya. ||Jeda||
Semua kerabat ini bagaikan rantai pada jiwa, wahai Saudara Takdir; dunia tertipu oleh keraguan.
Tanpa Guru, rantai tidak dapat diputus; para Gurmukh menemukan pintu keselamatan.
Orang yang melakukan ritual tanpa menyadari Sabda Shabad Sang Guru, akan mati dan terlahir kembali, lagi dan lagi. ||2||
Dunia sedang terjerat egoisme dan posesif wahai Saudara Takdir, namun tiada seorang pun yang menjadi milik orang lain.
Para Gurmukh mencapai Rumah Kehadiran Tuhan, menyanyikan Kemuliaan Tuhan; mereka tinggal di rumah batin mereka sendiri.
Orang yang memahami di sini, menyadari dirinya sendiri; Tuhan Allah miliknya. ||3||
Guru Sejati selamanya penuh belas kasihan, wahai Saudara Takdir; tanpa takdir yang baik, apa yang bisa diperoleh seseorang?
Dia memandang semua orang dengan Pandangan Kasih Karunia-Nya, tetapi manusia menerima buah pahala mereka sesuai dengan kecintaan mereka kepada Tuhan.
Wahai Nanak, ketika Naam, Nama Tuhan, berdiam di dalam pikiran, maka kesombongan diri dilenyapkan dari dalam. ||4||6||
Sorat'h, Mehl Ketiga, Chau-Thukay:
Ibadah bhakti yang sejati hanya diperoleh melalui Guru Sejati, ketika Sabda Sejati Bani-Nya ada di dalam hati.
Melayani Guru Sejati, diperoleh kedamaian abadi; egoisme dilenyapkan melalui Firman Shabad.
Tanpa Guru, tidak ada pengabdian sejati; jika tidak, orang-orang akan berkeliaran, tertipu oleh ketidaktahuan.
Para manmukh yang egois berkeliaran, menderita kesakitan terus-menerus; mereka tenggelam dan mati, bahkan tanpa air. ||1||
Wahai Saudara Takdir, tetaplah selamanya di Tempat Suci Tuhan, di bawah Perlindungan-Nya.
Dengan melimpahkan Rahmat-Nya, Dia menjaga kehormatan kita, dan memberkati kita dengan kemuliaan Nama Tuhan. ||Jeda||
Melalui Guru Sempurna, seseorang memahami dirinya sendiri, merenungkan Sabda Shabad yang Sebenarnya.
Tuhan, Sang Kehidupan dunia, selalu berdiam di dalam hatinya, dan dia meninggalkan hasrat seksual, kemarahan dan egoisme.
Tuhan selalu hadir, meresapi dan meliputi segala tempat; Nama Tuhan Yang Tak Terbatas tersimpan di dalam hati.
Sepanjang zaman, melalui Sabda Bani-Nya, Shabad-Nya terwujud, dan Nama menjadi begitu manis dan dicintai di pikiran. ||2||
Dengan melayani Guru, seseorang merealisasikan Naam, Nama Tuhan; berbuahlah hidupnya, dan kedatangannya ke dalam dunia.
Mencicipi ramuan agung Tuhan, pikirannya terpuaskan dan kenyang selamanya; menyanyikan Kemuliaan Tuhan Yang Maha Agung, dia merasa puas dan puas.
Bunga teratai di hatinya bermekaran, ia selalu dipenuhi dengan Kasih Tuhan, dan melodi Shabad yang tak terbendung bergema di dalam dirinya.
Tubuh dan pikirannya menjadi murni tanpa noda; ucapannya juga menjadi sempurna, dan dia menyatu dalam Yang Maha Benar dari Yang Benar. ||3||
Tidak seorang pun mengetahui keadaan Nama Tuhan; melalui Ajaran Guru, ia tinggal di dalam hati.
Orang yang menjadi Gurmukh, memahami Jalan; lidahnya menikmati saripati Nektar Tuhan yang luhur.
Meditasi, disiplin diri yang keras, dan pengendalian diri semuanya diperoleh dari Guru; Naam, Nama Tuhan, tinggal di dalam hati.
Wahai Nanak, makhluk rendah hati yang memuji Naam itu cantik; mereka dihormati di pelataran Tuhan Yang Sejati. ||4||7||
Sorat'h, Mehl Ketiga, Dho-Thukay:
Bertemu dengan Guru Sejati, seseorang berpaling dari dunia, wahai Saudara Takdir; ketika dia tetap mati padahal masih hidup, dia memperoleh pemahaman yang benar.
Dia sendirilah Guru, dan dia sendirilah seorang Sikh, wahai Saudara Takdir, yang cahayanya menyatu dalam Cahaya. ||1||
Wahai pikiranku, selaraskanlah dengan penuh kasih dengan Nama Tuhan, Har, Har.
Menyebut Nama Tuhan, terasa begitu manis di pikiran, wahai Saudara Takdir; para Gurmukh mendapatkan tempat di Istana Tuhan. ||Jeda||