Ketika manusia memiliki karma baik, Guru memberikan Rahmat-Nya.
Kemudian pikiran ini dibangunkan, dan dualitas pikiran ini ditundukkan. ||4||
Sudah menjadi sifat bawaan dari pikiran untuk tetap terlepas selamanya.
Tuhan yang Tidak Melekat dan Tidak Memihak tinggal di dalam semua orang. ||5||
Kata Nanak, orang yang memahami misteri ini,
menjadi perwujudan Tuhan Yang Maha Esa, Tak Bernoda, dan Ilahi. ||6||5||
Bhairao, Mehl Ketiga:
Dunia diselamatkan melalui Nama Tuhan.
Ia membawa makhluk fana melintasi lautan dunia yang menakutkan. ||1||
Atas karunia Guru, renungkanlah Nama Tuhan.
Itu akan menemanimu selamanya. ||1||Jeda||
Manmukh yang bodoh dan mementingkan diri sendiri tidak mengingat Naam, Nama Tuhan.
Tanpa Nama, bagaimana mereka bisa menyeberang? ||2||
Tuhan, Sang Pemberi Yang Agung, Sendiri yang memberikan Karunia-Nya.
Rayakan dan pujilah Sang Pemberi yang Agung! ||3||
Dengan mengabulkan rahmat-Nya, Tuhan menyatukan manusia dengan Guru Sejati.
Wahai Nanak, Naam tersimpan di dalam hati. ||4||6||
Bhairao, Mehl Ketiga:
Semua orang diselamatkan melalui Naam, Nama Tuhan.
Mereka yang menjadi Gurmukh diberkati untuk menerimanya. ||1||
Ketika Tuhan Yang Mahakuasa melimpahkan Rahmat-Nya,
Dia memberkati Gurmukh dengan keagungan Naam yang mulia. ||1||Jeda||
Mereka yang mencintai Nama Kekasih Tuhan
menyelamatkan diri mereka sendiri, dan menyelamatkan seluruh nenek moyang mereka. ||2||
Tanpa Nama, para manmukh yang mementingkan diri sendiri pergi ke Kota Kematian.
Mereka menderita kesakitan dan menanggung pukulan. ||3||
Ketika Sang Pencipta sendiri memberi,
Wahai Nanak, maka manusia menerima Naam. ||4||7||
Bhairao, Mehl Ketiga:
Cinta Tuhan Semesta Alam menyelamatkan Sanak dan saudaranya, putra Brahma.
Mereka merenungkan Sabda Shabad, dan Nama Tuhan. ||1||
Ya Tuhan, berilah aku rahmat-Mu,
agar sebagai Gurmukh, aku dapat memeluk cinta akan Nama-Mu. ||1||Jeda||
Siapa pun yang memiliki ibadah bhakti cinta sejati jauh di dalam dirinya
bertemu dengan Tuhan, melalui Guru yang Sempurna. ||2||
Dia secara alami, secara intuitif berdiam di dalam rumah batinnya sendiri.
Naam tinggal dalam pikiran Gurmukh. ||3||
Tuhan, Sang Pelihat, Dirinya sendiri yang melihat.
Wahai Nanak, simpanlah Naam di dalam hatimu. ||4||8||
Bhairao, Mehl Ketiga:
Di Zaman Kegelapan Kali Yuga ini, cantumkan Nama Tuhan di dalam hatimu.
Tanpa Nama, abunya akan tertiup ke wajahmu. ||1||
Nama Tuhan begitu sulit didapat wahai Saudara Takdir.
Atas karunia Guru, hal ini dapat menetap di dalam pikiran. ||1||Jeda||
Makhluk rendah hati yang mencari Nama Tuhan,
menerimanya dari Guru Sempurna. ||2||
Makhluk rendah hati yang menerima Kehendak Tuhan, disetujui dan diterima.
Melalui Sabda Shabad Guru, mereka menyandang lambang Naam, Nama Tuhan. ||3||
Maka berbaktilah kepada Yang Esa, yang kuasa-Nya menopang Alam Semesta.
Wahai Nanak, Gurmukh menyukai Naam. ||4||9||
Bhairao, Mehl Ketiga:
Di Zaman Kegelapan Kali Yuga ini, banyak ritual yang dilakukan.
Tapi ini bukan waktunya bagi mereka, jadi tidak ada gunanya. ||1||
Di Kali Yuga, Nama Tuhan adalah yang paling agung.
Sebagai Gurmukh, terikatlah dengan penuh kasih pada Kebenaran. ||1||Jeda||
Menyelidiki tubuh dan pikiranku, aku menemukan Dia di dalam rumah hatiku sendiri.
Gurmukh memusatkan kesadarannya pada Nama Tuhan. ||2||