Betapa jarangnya mereka yang merenungkan kebijaksanaan spiritual ini.
Melalui ini, keadaan pembebasan tertinggi dapat dicapai. ||1||Jeda||
Malam ada di siang hari, dan siang ada di malam hari. Hal yang sama berlaku untuk panas dan dingin.
Tidak ada orang lain yang mengetahui keadaan dan luasnya; tanpa Guru, hal ini tidak dapat dipahami. ||2||
Betina ada di dalam jantan, dan jantan ada di dalam betina. Pahamilah hal ini, wahai makhluk yang sadar akan Tuhan!
Meditasi ada di dalam musik, dan pengetahuan ada di dalam meditasi. Menjadi Gurmukh, dan ucapkan Pidato Tak Terucapkan. ||3||
Cahaya ada di dalam pikiran, dan pikiran ada di dalam Cahaya. Guru menyatukan panca indera, seperti saudara.
Nanak selamanya menjadi pengorbanan bagi mereka yang mengabadikan cinta pada Satu Kata Shabad. ||4||9||
Raamkalee, Mehl Pertama:
Ketika Tuhan Allah melimpahkan Rahmat-Nya,
egoisme diberantas dari dalam diriku.
Hamba yang rendah hati yang merenungkan
Sabda Shabad Guru, sangat disayangi Tuhan. ||1||
Hamba Tuhan yang rendah hati itu berkenan kepada Tuhannya;
siang dan malam, dia melakukan ibadah bhakti, siang dan malam. Mengabaikan kehormatan dirinya sendiri, dia menyanyikan Pujian Agung Tuhan. ||1||Jeda||
Melodi arus suara yang tidak terbendung bergema dan bergema;
pikiranku ditenangkan oleh hakikat halus Tuhan.
Melalui Guru Sempurna, saya terserap dalam Kebenaran.
Melalui Guru, saya telah menemukan Tuhan, Makhluk Primal. ||2||
Gurbani adalah arus suara Naad, Weda, semuanya.
Pikiranku selaras dengan Tuhan Semesta Alam.
Dialah tempat suciku untuk ziarah, puasa, dan disiplin diri yang keras.
Tuhan menyelamatkan, dan membawa menyeberang, mereka yang bertemu dengan Guru. ||3||
Orang yang kesombongan dirinya telah hilang, melihat ketakutannya hilang.
Hamba itu menggenggam kaki Guru.
Guru, Guru Sejati, telah menghilangkan keraguanku.
Kata Nanak, aku sudah melebur ke dalam Kata Shabad. ||4||10||
Raamkalee, Mehl Pertama:
Dia berlarian, meminta pakaian dan makanan.
Dia terbakar oleh kelaparan dan kerusakan, dan akan menderita di dunia akhirat.
Dia tidak mengikuti Ajaran Guru; karena pikirannya yang jahat, dia kehilangan kehormatannya.
Hanya melalui Ajaran Guru barulah orang seperti itu menjadi berbakti. ||1||
Cara seorang Yogi adalah berdiam di rumah kebahagiaan surgawi.
Dia memandang secara tidak memihak, sama terhadap semua orang. Dia menerima sedekah Cinta Tuhan, dan Sabda Shabad, sehingga dia merasa puas. ||1||Jeda||
Lima ekor lembu jantan, indria-indria, menarik kereta tubuh berkeliling.
Dengan kekuasaan Tuhan kehormatan seseorang tetap terjaga.
Namun ketika porosnya putus, gerobak tersebut terjatuh dan terhempas.
Itu berantakan, seperti tumpukan kayu. ||2||
Renungkan Sabda Shabad Sang Guru, Yogi.
Pandanglah rasa sakit dan kesenangan sebagai satu kesatuan, kesedihan dan keterpisahan.
Biarkan makanan Anda menjadi meditasi kontemplatif terhadap Naam, Nama Tuhan, dan Sabda Shabad Guru.
Tembokmu akan menjadi permanen, dengan bermeditasi pada Tuhan Yang Tak Berwujud. ||3||
Kenakanlah kain pinggang yang penuh ketenangan, dan bebas dari keterikatan.
Kata-kata Guru akan melepaskanmu dari hasrat seksual dan kemarahan.
Dalam pikiranmu, biarlah anting-antingmu menjadi Tempat Suci Guru, Tuhan.
Wahai Nanak, memuja Tuhan dalam pengabdian yang mendalam, orang-orang yang rendah hati dibawa menyeberang. ||4||11||