Hatiku hangus karena perpisahanku dengan kekasihku,
Dan hidup dan jiwaku berkobar dan menjadi abu (mengingat) tuanku yang tampan. (14) (1)
Aku sangat terbakar dalam api itu,
Bahwa siapa pun yang mendengar hal ini akan terbakar seperti pohon pinus." (14) (2) Bukan hanya aku saja yang membusuk dalam api cinta, Sebaliknya, seluruh dunia terbakar oleh percikan ini." (14) (3)
Terbakar dalam 'api perpisahan' kekasihnya,
Seperti alkimia, zat yang mengubah logam apa pun menjadi emas, dicincang (dibakar) dalam api menjadi abu. (14) (4)
Berbahagialah hati Goyaa
Bahwa ia menjadi abu hanya dengan harapan melihat sekilas wajah kekasihnya. (14) (5)
Maukah seseorang melindungiku dari (sorotan) matanya yang menawan,
Dan, lindungi aku dari mulut dan bibirnya yang mengunyah gula batu. (15) (1)
Aku menyesali momen yang berlalu tanpa tujuan,
Aku juga menyesali kecerobohanku, dan kelalaianku membiarkan kesempatan berlalu begitu saja.” (15) (2) Hati dan jiwaku frustasi dan berduka atas pertengkaran karena penistaan agama dan agama. Aku akan mencari siapa pun yang bisa menyelamatkanku di pintu kediaman Akaalpurakh. (Akankah seseorang menyelamatkanku ketika aku telah membawa permohonan di depan pintu Sang Pencipta.)' (15) (3) Orang-orang yang disebut kekasih yang suka bermain-main, sportif, dan sombong telah menjarah dan menipu dunia. Saya menangis minta ampun karena saya juga telah dieksploitasi oleh mereka dan memohon agar seseorang mau menyelamatkan saya." (15) (4)
Bagaimana Goyaa bisa diam dari kelopak mata Guru Guru yang bagaikan belati;
Saya masih berteriak minta tolong. Seseorang akan dengan baik hati menyelamatkan saya." (15) (5) Bagaikan seorang pemabuk yang hanya mencari dan mementingkan segelas anggur berisi minuman berwarna rubi (anggur atau alkohol), demikian pula orang yang haus membutuhkan segelas minuman dingin yang manis. air untuk menghilangkan dahaga, segelas anggur tidak relevan. (16) (1) Perkumpulan para penyembah Akaalpurakh dipenuhi dengan cahaya; Inilah semua pergaulan yang sangat dibutuhkan oleh para pencari Waaheguru ) Seseorang dapat menjadikan dunia ini taman yang indah dengan senyumannya, Mengapa seseorang membutuhkan seorang tukang kebun, setelah dia melihat sekilas Dia yang surgawi? (16) (3) Satu tatapan matamu yang penuh kasih dan sayang sudah cukup untuk membuat aku takjub, Namun, tetap saja, aku memohon belas kasihan di hadapan-Nya dan inilah yang paling kubutuhkan. (16) (4) Goyaa berkata kepada Guru: "Aku tidak mempunyai orang lain selain engkau di kedua dunia ini.