Kedua dunia ini berada di bawah komando (konstan) Waaheguru sejati,
Dan, para utusan ilahi dan para nabi rela mengorbankan diri mereka demi Dia. (26)
Siapa pun yang menjadi praktisi meditasi (Naam dari) Akaalpurakh yang teguh
Selama Entitas itu ada, dia juga menjadi abadi. (27)
Kedua dunia ini hanyalah secercah pancaran sinar dan kemegahan Waaheguru,
Bulan dan matahari, keduanya melayani Dia sebagai pembawa obor-Nya. (28)
Prestasi di dunia ini tidak lain hanyalah sakit kepala yang terus-menerus dan parah,
Siapa pun yang lupa akan Tritunggal adalah seekor lembu jantan atau seekor keledai. (29)
Ceroboh, lalai, lesu dan apatis terhadap ingatan Akaalpurakh meski sesaat saja setara dengan ratusan kematian.
Bagi orang-orang Waaheguru yang tercerahkan dan berpengetahuan, meditasi dan zikir Beliau sungguh merupakan kehidupan nyata. (30)
Setiap momen yang dihabiskan untuk mengingat Akaalpurakh,
Membangun landasan yang permanen bersama-Nya. (31)