Guru Kedua, Guru Angad Dev Ji. Guru kedua, Guru Angad Dev Ji, menjadi murid pertama Guru Nanak Sahib yang berdoa. Kemudian dia mengubah dirinya menjadi seorang mentor yang patut didoakan. Cahaya yang terpancar dari api keyakinannya yang kuat terhadap kebenaran dan keyakinan, karena watak dan kepribadiannya, jauh lebih besar dibandingkan dengan siang hari. Baik dia maupun mentornya, Guru Nanak, sebenarnya memiliki satu jiwa namun secara lahiriah merupakan dua obor yang menyinari pikiran dan hati masyarakat. Pada hakikatnya, keduanya adalah satu namun secara terang-terangan merupakan dua percikan api yang dapat menghanguskan segalanya kecuali kebenaran. Guru kedua adalah kekayaan dan harta karun serta pemimpin orang-orang khusus di istana Akaalpurakh. Ia menjadi jangkar bagi orang-orang yang dapat diterima di istana ilahi. Dia adalah anggota terpilih dari istana surgawi Waaheguru yang agung dan menakjubkan dan telah menerima pujian yang tinggi dari-Nya. Huruf pertama namanya, 'Aliph', melambangkan keutamaan dan keberkahan orang tinggi dan rendah, kaya dan miskin, serta raja dan pengemis. Aroma huruf 'Siang' yang penuh kebenaran dalam namanya menganugerahkan dan kepedulian terhadap penguasa tinggi dan rendahan seperti orang-orang rendahan. Huruf berikutnya dalam namanya 'Gaaf' melambangkan pengelana jalan menuju jamaah abadi dan dunia untuk tetap berada dalam semangat tertinggi. Huruf terakhir dalam namanya, 'Daal' adalah obat untuk semua penyakit dan rasa sakit dan melampaui perkembangan dan resesi.
Waaheguru adalah Kebenaran,
Waaheguru ada di mana-mana
Guru Angad adalah nabi bagi kedua dunia,
Dengan rahmat Akaalpurakh, dia menjadi berkah bagi para pendosa. (55)
Apa yang bisa kita katakan tentang hanya dua dunia! Dengan anugerahnya,
Ribuan dunia berhasil mendapatkan penebusan. (56)
Tubuhnya adalah harta karun rahmat Waaheguru yang pemaaf,
Dia bermanifestasi dari-Nya dan pada akhirnya, dia terserap di dalam-Nya juga. (57)
Dia selalu wujud baik terlihat maupun tersembunyi,
Dia hadir di mana-mana, di dalam dan di luar. (58)
Pengagumnya sebenarnya adalah pengagum Akaalpurakh,
Dan, wataknya adalah satu halaman dari buku besar para dewa. (59)
Dia tidak bisa cukup dikagumi oleh lidah kedua dunia,
Dan, baginya, halaman jiwa yang luas tidaklah cukup luas. (60)
Oleh karena itu, akan lebih bijaksana bagi kita untuk melakukannya, berdasarkan kebaikan dan kemurahan hatinya
Dan kebaikan dan kemurahan hati-Nya, memperoleh perintah-Nya. (61)
Oleh karena itu, kepala kita harus selalu bersujud di kaki padma-Nya,
Dan, hati dan jiwa kita harus selalu rela berkorban demi Dia. (62)