Renungkan terus-menerus pada Tuhan, Har, Har, hai jiwaku, dan kamu akan mengumpulkan keuntunganmu setiap hari.
Kekayaan ini diperoleh oleh orang-orang yang berkenan kepada Kehendak Tuhan.
Kata Nanak, Tuhan adalah ibu kotaku, dan pikiranku adalah pedagangnya. ||31||
Wahai lidahku, engkau asyik dengan rasa lain, namun nafsu hausmu tak terpuaskan.
Rasa hausmu tidak akan terpuaskan dengan cara apa pun, sampai kamu mencapai hakikat halus Tuhan.
Jika engkau memperoleh hakikat halus Tuhan, dan meminum hakikat Tuhan ini, maka engkau tidak akan diganggu oleh nafsu lagi.
Hakikat halus Tuhan ini diperoleh melalui karma baik, ketika seseorang bertemu dengan Guru Sejati.
Kata Nanak, semua rasa dan esensi lainnya terlupakan, ketika Tuhan datang untuk berdiam di dalam pikiran. ||32||
Wahai tubuhku, Tuhan memasukkan Cahaya-Nya ke dalam dirimu, dan kemudian kamu datang ke dunia.
Tuhan memasukkan Cahaya-Nya ke dalam diri Anda, dan kemudian Anda datang ke dunia.
Tuhan sendiri adalah ibumu, dan Dia sendiri adalah ayahmu; Dia menciptakan makhluk-makhluk ciptaan, dan mengungkapkan dunia kepada mereka.
Atas karunia Guru, beberapa orang memahaminya, dan kemudian menjadi sebuah pertunjukan; sepertinya hanya pertunjukan.
Kata Nanak, Dia meletakkan dasar Alam Semesta, dan menanamkan Cahaya-Nya, lalu kamu datang ke dunia. ||33||
Pikiranku menjadi gembira, mendengar kedatangan Tuhan.
Nyanyikanlah lagu-lagu sukacita untuk menyambut Tuhan, hai sahabatku; rumah tanggaku telah menjadi Rumah Tuhan.
Nyanyikanlah terus-menerus nyanyian sukacita untuk menyambut Tuhan, hai sahabat-sahabatku, dan kesedihan serta penderitaan tidak akan menimpamu.
Berbahagialah hari itu, ketika aku melekat pada kaki Guru dan bermeditasi pada Suamiku, Tuhan.
Saya telah mengetahui arus suara yang tidak terbendung dan Sabda Shabad Guru; Aku menikmati hakikat agung Tuhan, Nama Tuhan.
Kata Nanak, Tuhan sendiri yang menemuiku; Dialah Pelaku, Penyebab segala sebab. ||34||
Wahai tubuhku, mengapa kamu datang ke dunia ini? Tindakan apa yang telah Anda lakukan?