Ada pula yang bernyanyi tentang Kekuasaan-Nya—siapakah yang memiliki Kuasa itu?
Beberapa orang bernyanyi tentang Karunia-Nya, dan mengetahui Tanda dan Lambang-Nya.
Ada pula yang menyanyikan Kebajikan, Keagungan, dan Keindahan-Nya yang Agung.
Ada pula yang menyanyikan tentang pengetahuan yang diperoleh dari-Nya, melalui studi filsafat yang sulit.
Ada pula yang bernyanyi bahwa Dialah yang membentuk tubuh, lalu menjadikannya debu lagi.
Beberapa orang bernyanyi bahwa Dia mengambil kehidupan, dan kemudian memulihkannya kembali.
Beberapa orang bernyanyi bahwa Dia tampak begitu jauh.
Ada yang bernyanyi bahwa Dia mengawasi kita, tatap muka, selalu hadir.
Tidak ada kekurangan dari mereka yang berdakwah dan mengajar.
Jutaan demi jutaan menawarkan jutaan khotbah dan cerita.
Sang Pemberi yang Hebat terus memberi, sementara mereka yang menerima menjadi bosan menerima.
Sepanjang zaman, konsumen mengkonsumsi.
Sang Komandan, dengan Perintah-Nya, memimpin kita untuk berjalan di Jalan tersebut.
Wahai Nanak, Dia berkembang pesat, Riang dan Tak Bermasalah. ||3||
Diungkapkan oleh Guru Nanak Dev Ji pada abad ke-15, Jap Ji Sahib merupakan tafsir Tuhan yang terdalam. Sebuah himne universal yang dibuka dengan Mool Mantar, memiliki 38 pauries dan 1 salok, menggambarkan Tuhan dalam wujud yang paling murni.